Misteri Tulisan 'Allah' di Pakaian Jenazah Bangsa Viking
Bukti bahwa Islam pernah berjaya di masa lalu sedikit demi sedikit mulai terungkap. Tim peneliti Swedia menemukan kata Allah, dalam huruf Arab yang terajut, pada pakaian jenazah bangsa Viking. Temuan itu memicu tanya mengenai potensi pengaruh Islam di kawasan Skandinavia, Eropa.
Sebelumnya, artefak yang sudah diamankan dan disimpan selama lebih dari 100 tahun itu dianggap sebagai pakaian jenazah bangsa Viking pada umumnya.
Namun, penyelidikan baru pada pakaian itu --yang ditemukan di pekuburan dari Abad ke-9 atau ke-10-- menghasilkan sebuah terobosan baru bagi bidang sains-historis, khususnya terkait aspek kebudayaan Viking dan penyebaran Islam di dunia. Demikian seperti dilansir BBC, Kamis (12/10/2017).
Penyelidikan terbaru itu menemukan rajutan benang sutra dan perak yang menyusun kata 'Allah' dan 'Ali' dalam bahasa Arab.
Terobosan itu ditemukan oleh arkeolog yang ahli bidang artefak tekstil asal Swedia, Annika Larsson dari Uppsala University. Ia memeriksa kembali pakaian jenazah, baik laki-laki dan perempuan, dari pekuburan kuno Viking di Birka dan Gamla Uppsala --yang digali pertama kali pada Abad ke-19 atau pertengahan Abad ke-20.
Larsson tertarik pada salah satu fragmen kain artefak itu, setelah menyadari bahwa bahan penyusunnya berasal dari Asia tengah, Persia, dan China. Ia juga sadar bahwa desain geometris rajutan mungil itu --yang berukuran tak lebih dari 1,5 cm-- tak seperti yang pernah dia temukan di Skandinavia sebelumnya.
"Awalnya, saya tak dapat memahami rajutan itu. Kemudian saya ingat di mana saya pernah melihat desain serupa, yaitu di Spanyol, pada tekstil bangsa Moor," ujar Larsson.
Arkeolog itu lantas menyadari pola itu adalah kaligafi Arab Kufic dan ada dua kata yang terus berulang.
Kaligrafi Arab Kufic diketahui sebagai salah satu teknik penulisan pertama yang digunakan untuk naskah Alquran.
Salah satu yang berhasil diidentifikasi --dengan bantuan seorang kolega Larsson dari Iran-- adalah nama 'Ali', Khalifah Rasyidin ke-empat Islam pasca-kepemimpinan Nabi Muhammad.
Satu kata lagi, yang bersebelahan dengan 'Ali', cukup sulit untuk diuraikan. Apakah itu?
Setelah berbagai usaha, dengan melihat sisi depan dan belakang, akhirnya, "Saya tiba-tiba melihat kata 'Allah' yang ditulis dari sisi yang berlawanan, yang baru jelas jika dipantulkan lewat cermin. Ternyata penulisannya terbalik," jelas Larsson.
Sejauh ini, si peneliti itu telah menemukan dua kata tersebut pada 10 dari total 100 kain artefak. Dan, kedua kata itu selalu muncul bersama.
Temuan itu memicu tanya dan sejumlah kemungkinan baru bagi bidang sains-historis terkait aspek kebudayaan Viking serta Islam.
"Ada kemungkinan jika salah satu jasad itu merupakan pemeluk Islam. Penelitian terdahulu juga telah menyebut bahwa ada beberapa jenazah yang berasal dari Persia yang dimakamkan di pekuburan Viking," jelas sang arkeolog.
"Mungkin juga, prosesi pemakaman Viking dipengaruhi atau meniru kebudayaan serta gagasan Islam, seperti surga dan kehidupan setelah kematian."
Saat ini, Larrson dan rekan bekerja sama dengan Departemen Imunologi, Genetika, dan Patologi Uppsala University tengah mencari tahu, asal-usul geografis para jenazah yang dimakamkan dengan mengenakan pakaian itu.
Apa yang membuat temuan Larsson begitu menarik adalah untuk kali pertama, ada artefak di Skandinavia yang menyebut soal Ali bin Abi Thalib. Sehingga turut muncul pula kemungkinan keterkaitan artefak itu dengan kebudayaan Islam Syiah.
"Nama Ali diulang-ulang di samping Allah. Saya tahu Ali merupakan figur yang sangat dihormati oleh kelompok Muslim Syiah. Maka muncul tanya, apakah temuan itu ada hubungannya," jelas Larsson.
0 Response to "Misteri Tulisan 'Allah' di Pakaian Jenazah Bangsa Viking"
Posting Komentar