Gagal Basmi Taliban, AS Pangkas Bantuan Militer ke Pakistan



Selalu ada harga yang dibayar bila menjalin kerjasama, itulah ungkpaan yang oas atas perisitiwa yang terjadi hari ini. Dalam urusan pertahanan, selama ini Pakistan memang bergantung pada pasokan bantuan dari Amerika Serikat. Tapi ketergantungan ini nampaknya tinggal menghitung hari. Pada Senin (9/10) lalu, Perdana Menteri Pakistan Shahid Khaqan Abbasi angkat bicara soal rencana tersebut.


“Jika satu sumber mengering, kita tidak punya pilihan kecuali pergi ke sumber lain. Mungkin harganya lebih mahal, mungkin akan memakan lebih banyak sumber daya, tetapi kita harus melawan perang (terorisme) itu, dan itulah yang kita tekankan kepada semua orang yang kita temui,” ungkap Abbasi menggambarkan hubungan bantuan militer AS kepada Pakistan, dikutip dari Arabnews.



Meski selama ini sistem persenjataan utama Pakistan disokong oleh AS, tetapi pihaknya juga tetap memiliki sistem persenjataan dari negara lain seperti dari Cina dan negara-negara Eropa. “Baru-baru ini, untuk pertama kalinya kami memasukkan sebuah helikopter siap tempur dari Rusia.” tambah Perdana Menteri tersebut.





Kebijakan Trump terbaru soal kucuran dana militer guna memerangi terorisme di Pakistan menjadi penyebabnya. Pada Agustus lalu, Kongres AS menyepakati kucuran dana bantuan militer ke Pakistan hanya cair sebesar 255 juta dolar. Itu pun hanya bisa diakses Islamabad jika mereka bisa bertindak lebih untuk menindak jaringan teror internal yang menyerang negara tetangganya, Afghanistan.



Dana bantuan militer sebesar itu memang jauh menyusut dibandingkan era sebelum Trump. Amerika Serikat sejak 2002 telah mengucurkan dana segar ke Pakistan lebih dari 33 miliar dolar. Makin menurunnya bantuan AS ke Pakistan merupakan konsekuensi kekecewaan Gedung Putih atas minimnya peran Pakistan memerangi jaringan teroris Haqqani dan Taliban yang serangannya bertanggung jawab atas kematian tentara Amerika di Afghanistan.




Pada Agustus lalu, Trump juga mengumumkan strategi barunya untuk perang di Afghanistan dengan menyalahkan Pakistan.



“Kita tidak bisa lagi diam tentang Pakistan yang menjadi tempat aman bagi organisasi teroris, Taliban dan kelompok lainnya yang mengancam wilayah sekitarnya,” kata Trump dalam pidatonya tentang Kebijakan Asia Selatan.



Dia juga menyinggung soal besarnya kucuran dana dari AS yang menurutnya tidak membuahkan hasil memuaskan. “Kami telah membayar miliaran dolar ke Pakistan, namun pada saat bersamaan mereka memelihara teroris yang sangat kami perangi. Itu harus berubah dan akan segera berubah.”



Pejabat Departemen Luar Negeri AS ikut berkomentar jika Pakistan tampak giat memerangi kelompok Taliban dan Haqqani, maka bantuan dari AS akan cair lagi. Janji serupa diamini oleh Menteri Luar Negeri Rex W. Tillerson dan beberapa pejabat lainnya.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Gagal Basmi Taliban, AS Pangkas Bantuan Militer ke Pakistan"

Posting Komentar